Sabtu, 25 Juni 2011

Narsis Itu Pertanda Diri Mengalami Gangguan Mental

Jakarta, Istilah narsis lebih sering diartikan sebagai orang yang 'gila foto' dan membanggakan diri sendiri. Padahal, narsis merupakan salah satu penyakit mental atau gangguan psikologis. Kenapa orang bisa menjadi narsis?

Narsis atau yang dalam istilah ilmiah disebut Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan psikologis ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya dan juga rasa ingin dikagumi.

Narsis termasuk salah satu dari tipe penyakit kepribadian. Seseorang yang menderita gangguan narsis biasanya diiringi juga dengan pribadi yang emosional, lebih banyak berpura-pura, antisosial dan terlalu mendramatisir sesuatu.

Namun, di balik topeng kepercayaan diri yang tinggi terdapat sebuah harga diri yang rapuh dan sensitif terhadap setiap kritik kecil. Hal ini terjadi dengan sendirinya dan jika gangguan ini begitu kuat sehingga mengasingkan seseorang dari masyarakat, maka perlu mengambil langkah-langkah penyembuhan, seperti melakukan psikoterapi.

Narsisme lebih mungkin terjadi pada usia muda dan mungkin disebabkan karena pendidikan yang 'tidak sehat', contohnya orangtua yang terlalu memanjakan anaknya. Anak yang selalu dimanja dan mendapat banyak perhatian, cenderung mengharapkan perhatian yang sama di kemudian hari, seperti dilansir Healthmad, Sabtu (25/6/2011).

Penyebab lain yaitu sikap terlalu diabaikan atau pelecehan saat masih usia anak-anak. Seseorang yang terabaikan di masa kecil dapat berubah yang akhirnya mencoba 'menangkap' perhatian yang dulu tak diperolehnya. Kebutuhan akan perhatian ini akhirnya bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan narsisme.

Faktor lain adalah karena efek perubahan kesuksesan atau transient effect of success. Sebagai contoh, seorang gadis muda dan sangat cantik mendapat banyak perhatian karena kecantikannya. Namun setelah 20 tahun kemudian, kecantikannya telah memudar dan tidak mendapatkan perhatian yang sama dari orang-orang disekitarnya.

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders serta American Psychiatric Association menyebutkan beberapa gejala dan kriteria penyakit narsis, diantaranya :

  1. Mementingkan diri sendiri, melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimiliki, berharap dikenal sebagai orang unggul tanpa ada hasil atau pencapaian tertentu.
  2. Terlalu bangga dengan fantasinya dan memiliki tujuan yang tidak realistik tentang keberhasilan yang tiada batas, kekuatan, kepintaran, kecantikan atau kisah cinta yang ideal.
  3. Percaya bahwa dirinya sangat spesial dan hanya bisa bergabung atau bergaul dengan orang-orang yang juga memiliki status tinggi.
  4. Memerlukan pujian yang berlebih ketika melakukan sesuatu
  5. Memiliki keinginan untuk diberi julukan tertentu
  6. Bersikap egois dan selalu mengambil keuntungan dari setiap kesempatan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya
  7. Tidak memiliki perasaan empati terhadap sesama
  8. Selalu merasa iri hati dengan keberhasilan orang lain dan percaya bahwa orang lain juga iri padanya
  9. Menunjukkan sifat arogan dan merendahkan orang lain
  10. Mudah terluka, emosional dan memiliki pribadi yang lemah.

Rabu, 01 Juni 2011

14 Siswa Aceh Besar Ikut O2SN Provinsi

Wed, Jun 1st 2011, 10:44


BANDA ACEH - Sebanyak 14 siswa dari sejumlah SMA di Aceh Besar akan mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2011 yang berlangsung di Banda Aceh 31 Mei sampai 2 Juni mendatang. Keberangkatan siswa itu dilepas Kadis Pendidikan Aceh Besar, Drs Bachtiar M Yunus, di SDN 1 Pagar Air, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (31/5) siang. Kadis dalam sambutannya antara lain meminta siswa Aceh Besar yang akan mengikuti berbagai cabang olahraga pada O2SN tingkat Provinsi Aceh tahun ini agar dapat berjuang semaksimal mungkin untuk meraih prestasi terbaik dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Bachtiar juga meminta siswa SMA dari Besar tak menganggap lawan lemah. Karena hal itu bisa menjadi kendala untuk mencapai prestasi terbaik pada even tersebut.

“Kami minta anak-anak tetap menjaga kekompakan dan tetap semangat menghadapi even ini. Walaupun kita tak memasang target yang muluk-muluk, tapi kita berharap anak-anak akan mampu meraih prestasi yang lebih baik dibanding tahun lalu,” ujar Bachtiar seraya menyebutkan tahun lalu Aceh Besar meraih dua medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Sementara Penanggung Jawab O2SN Aceh Besar, M Yusuf SE menyebutkan, ke-14 siswa SMA Aceh Besar yang merupakan juara pertama tingkat kabupaten adalah Khaidir (SMAN 1 Montasik) dan Rike Maharani (SMAN 1 Darul Imarah) pada cabang lari 100 meter, Odi Kurniawan (SMAN 1 Lhoong) dan Cut Aklima (SMAN 1 Darul Imarah) di cabang lompat jauh, Hasan (SMAN 1 Darul Imarah) dan Supriana (SMAN 1 Peukan Bada) pada cabang bulutangkis, serta Awwalul Fadli (SMA Krueng Barona Jaya) dan Chairunnisak (SMAN 1 Indrapuri) pada cabang tenis meja.

“Atlet lainnya adalah Munizal, Abdul Haris, dan Ruwaida (ketiganya dari SMAN 1 Darul Imarah) akan tampil pada cabang pencak silat, serta Gurdi, Saifudin (SMAS Al-Fitiyan) dan Wlidatul Nazirah pada cabang karate,” jelas M Yusuf yang juga Kasi Tentis dan Sarana Dikmen Dinas Pandidikan Aceh Besar. Ditambahkan, kontingen Aceh Besar itu didampingi guru sebagai oficial yaitu Hamdani SPd, Drs Makmur Salim, M Yusuf SE, Ismail, dan Saiful. Acara pelepasan kemarin turut dihadiri sejumlah pejabat dinas pendidikan Aceh Besar, para kepala sekolah, dan guru pendamping.(jal)

Kursi Peserta Tes SNMPTN di Unsyiah Banyak Kosong

Wed, Jun 1st 2011, 11:28

BANDA ACEH - Pelaksanaan ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011 di Unsyiah pada hari pertama, Selasa (31/5), secara umum berjalan lancar. Tapi, di beberapa lokasi ujian seperti Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam, Banda Aceh, banyak kursi yang kosong. Padahal, di setiap kursi itu telah diletakkan naskah soal oleh pihak panitia. Demikian, antara lain, pemandangan yang terlihat saat wartawan, termasuk Serambi, bersama Ketua Panitia Lokal (Panlok) Banda Aceh SNMPTN 2011, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng meninjau pelaksanaan tes SNMPTN di SMAN 4 Banda Aceh dan Gedung AAC Dayan Dawood, kemarin. Ikut meninjau Prof Dr Jamhari Makruf, anggota Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Panitia Pusat SNMPTN serta sejumlah panitia dan guru besar Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).

“Karena ada kursi yang kosong, kita perkirakan peserta yang tak ikut tes SNMPTN pada hari pertama ini sekitar dua persen. Namun, kita belum dapat pastikan berapa banyak peserta yang tak ikut ujian. Mungkin setelah lembar jawaban masuk semua dan dihitung, baru kita tahu berapa banyak peserta yang tak ikut tes hari ini (kemarin -red),” ungkap Samsul Rizal kepada wartawan di sela-sela peninjauan itu. Adanya peserta yang tak hadir dari 13.079 peserta yang terdaftar ikut ujian di Unsyiah, Samsul memperkirakan disebabkan beberapa hal. Umpama, ada calon peserta setelah membayar dan mendaftar dengan pilihan tertentu kemudian mengganti dengan mendaftar lagi pada pilihan yang lain. “Hal ini secara otomatis satu di antara dua nomor itu akan kosong. Mungkin juga peserta itu telah lulus melalui jalur USMU,” katanya.

Ditambahkan, menurut laporan panitia di lokasi ujian, masih ditemukan beberapa kasus kecil. “Misalnya, ada peserta yang nomor tesnya ganda, kesasar ke tempat ujian lain, datang terlambat, dan naskahnya tertukar,” rinci Samsul. Untuk masalah nomor tes ganda atau sama, menurut Samsul, terjadi karena ada kesalahan saat peserta mencetak kartu peserta setelah selesai mengisi data secara online. “Terhadap masalah ini, kita bolehkan peserta ikut ujian di lokasi itu. Tapi, selesai ujian diminta datang ke panitia untuk diberikan kartu nomor peserta lain,” tegas Samsul Rizal yang juga Pembantu Rektor Bidang Akademik Unsyiah.

Samsul Rizal mengakui, kesalahan seperti itu belum diketahui apa penyebabnya. “Kita akan telesuri nanti apa penyebabnya,” janji Samsul. Sedangkan masalah terlambat ke lokasi ujian, panitia tidak dapat membantu. “Karena kita sudah ingatkan agar peserta jangan ada yang datang terlambat. Sebab, kesalahan ini dapat merugikan peserta sendiri,” ungkapnya. Demikian pula dengan kasus tersasar ke lokasi ujian lain. “Kita sudah ingatkan agar sehari sebelumnya peserta harus sudah tahu di mana lokasi ujiannya,” pungkas Samsul.

Unimal
Ujian tulis SNMPTN juga digelar di Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe. Di kampus itu, sebanyak 2.667 peserta ikut tes di berbagai lokasi yang telah ditentukan panitia. “Kami sedang merekap data peserta yang ikut tes hari ini (kemarin -red). Namun, dari laporan sementara yang kami terima dari tempat peserta hanya beberapa orang saja yang tak mengikuti ujian,” jelas Panitia Pelaksana SNMPTN Unimal, Feri Safriwardi kepada Serambi, kemarin.

Menurutnya, pelaksanaan tes SNMPTN hari pertama berjalan lancar. Ditambahkan, persaingan tahun ini ketat, karena dari 7.202 orang yang memilih Unimal (2.667 orang mendaftar di Panlok Banda Aceh dan selebihnya mendaftar di sejumlah panlok lain) hanya ditampung sekitar 3.140 orang. Untuk diketahui, pada Panlok Banda Aceh (Unsyiah dan Unimal), jumlah peserta yang mendaftar pada SNMPTN tahun ini 15.746 orang (bukan 17.776 seperti yang diberitakan kemarin). Jumlah itu terdiri atas yang mendaftar di Unsyiah 13.079 orang dan Unimal 2.667 orang. (jal/c37)